Tanggal 24 Maret diperingati sebagai hari Tuberculosis (TB) sedunia. Hari TB Sedunia tahun 2014 mengangkat tema “Reach the three million, A TB test, treatment and cure for all”. Pesan utamanya adalah bahwa TB dapat disembuhkan, tetapi upaya untuk menemukan, mengobati dan menyembuhkan semua orang yang menderita penyakit ini tidaklah cukup. Sejarah mencatat bahwa tanggal 24 Maret 1882 adalah awal mula ditemukannya bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang merupakan basil penyebab penyakit TB. Kemudian setelah itu setiap tahunnya pada tanggal 24 Maret diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang epidemi global TB dan upaya untuk memberantas dan mengendalikan penyakit TB.
Selasa, 25 Maret 2014
Waspada Penyakit Tuberculosis (TB) Mengancam Kita
Indonesia
termasuk penyumbang kasus TB terbesar di dunia, masuk peringkat 10 besar. Dengan
jumlah penemuan kasus baru mencapai 690.000 per tahun dan kematian kurang lebih
91.000 per tahun. Di Kabupaten Tegal diperkirakan setiap tahunnya terdapat
1.500 kasus TB menular, dan dari data tahun 2011 tercatat kasus TB yang
ditemukan dan diobati sebanyak 1.130 (75%). Dari data tersebut menunjukkan
kasus TB banyak terjadi di masyarakat.
Untuk itu diperlukan upaya yang serius dari pemerintah dari penemuan kasus, pengobatan
sampai sembuh dan pemutusan rantai penularan TB.
Masyarakat
pada umumnya lebih mengenal penyakit Tuberculosis dengan sebutan TBC, namun
sekarang penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan TB (baca : tibi). Penyakit
ini bersifat menular dan menyerang siapa saja baik pria, wanita, orang dewasa,
anak-anak, masyarakat kaya maupun miskin. Hal ini disebabkan karena penularan
TB dapat melalui udara yang tercemar oleh Mycobacterium
Tuberculosis yang dilepaskan/dikeluarkan oleh penderita TB saat bersin,
batuk, meludah dan berbicara. Seseorang dapat terpapar TB meskipun mengirup
sejumlah kecil kuman TB. Bakteri TB ini jika masuk ke dalam paru-paru dan
terkumpul akan berkembang biak menjadi banyak terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh rendah. Setelah itu bakteri ini akan menyebar melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itu, bakteri TB dapat menginfeksi
hampir seluruh organ tubuh manusia sperti paru-paru, otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang, kelenjar getah bening. Namun, organ paru-paru yang paling
sering terinfeksi.
Seseorang yang
terdiagnosa TB dengan status TB BTA (Basil Tahan Asam) positif dapat menularkan
sekurang-kurangnya kepada 10-15 orang lain setiap tahun. Untuk itu meskipun
orang merasa sehat dapat berkemungkinan tertular dengan bakteri TB. Bakteri TB
bersifat dormant (tidak aktif) selama bertahun-tahun di dalam tubuh manusia.
Namun ketika system kekebalan tubuh seseorang tersebut menurun, maka
kemungkinan untuk terjadinya TB lebih besar.
Penyakit TB
dapat disembuhkan jika penderita minum obat secara tepat dan teratur. Namun yang
sering terjadi banyak pasien TB yang putus obat atau berhenti di tengah jalan.
Hal ini dikarenakan oleh berbagai hal antara lain : psien sudah merasa sembuh
dan tidak merasakan gejala TB lagi, lamanya waktu pengobatan harus 6 bulan,
ketidakpatuhan dalam meminum obat, dll. Jika penderita TB terputus
pengobatannya maka yang terjadi kuman TB di dalam tubuh semakin kebal terhadap
obat yang digunakan.
Untuk itu bagi
masyarakat yang sakit TB perlu melakukan upaya berikut :1) minumlah obat secara
teratur sesuai anjuran petugas kesehatan, 2) lakukan pemeriksaan ke pelayanan
kesehatan jika obat habis, 3) libatkan anggota keluarga dalam menyiapkan dan
mengawasi minum obat, 4) makanlah makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, 5) hindarilah perilaku batuk dan meludah sembarangan, 6) jika sedang
berkomunikasi dengan orang lain usahakan menutup mulut dan hidung dengan sapu
tangan atau tissue.
Sedangkan bagi
masyarakat yang sehat agar terhindar dari penyakit TB maka perlu melakukan
upaya beriktu ini : 1) segera periksa ke puskesmas terdekat jika ada gejala
batuk lebih dari 3 minggu tidak sembuh-sembuh, 2) hindari orang yang batuk di
sekitar kita dengan menutup mulut dan hidung, 3) jaga kesehatan tubuh dengan
makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur, 4) jaga kesehatan lingkungan,
dan 5) berikan imunisasi lengkap kepada balita sesuai dengan umurnya. Salah
satu imunisasi yang diberikan adalah BCG untuk mencegah penyakit TB.
Oleh : Niswatun Nafi’ah, SKM
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Pusk. Danasari
Langganan:
Postingan (Atom)